Setiap tahunnya, periode penerimaan siswa baru selalu menjadi saat yang menegangkan bagi anak atau calon peserta didik dan para orang tua.
Salah satu alasan utamanya yaitu karena persiapan penerimaan murid baru tidak hanya melibatkan seorang anak, tapi juga oleh orang tua sebagai pendamping.
Melalui dukungan dari orang tua, anak akan cenderung merasa lebih siap dalam menghadapi tes dan mempengaruhi hasil tes untuk dapat diterima di sekolah impian mereka.
Untuk mengikuti tes penerimaan siswa baru, sebagai orang tua ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti tes.
1. Persiapkan Biaya Pendidikan
Menurut Fun Teacher Private, sebagai orang tua Anda perlu persiapkan biaya pendidikan, terlepas dari apa jenjang pendidikan anak nantinya. Terlebih jika Anda berencana untuk mendaftarkan anak ke sekolah unggulan atau sekolah swasta yang biayanya lebih besar dibandingkan sekolah umum atau negeri.
Tak heran jika banyak orang tua yang bahkan sudah menabung untuk mempersiapkan biaya pendidikan bertahun-tahun sebelum anak masuk sekolah, SD atau TK.
2. Persiapan Mental Anak
Di samping mempersiapkan dana pendidikan, orang tua juga perlu mempersiapkan anak secara psikis karena kebanyakan anak akan merasa gugup dan bisa kesulitan saat mengikuti tes.
Hal ini tentu berkaitan dengan perubahan kondisi fisik dan psikologis anak tersebut. Sebelum mengikuti tes, pastikan mereka sudah sarapan dan memiliki mood yang baik.
3.Persiapan Fisik Anak
Persiapan fisik juga sangat penting sebagai bagian dari persiapan penerimaan siswa baru. Aktivitas anak akan berubah ketika ia masuk SD. Ketika anak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP hingga SMA, durasi aktivitas belajar-mengajar di sekolah yang lebih panjang bisa mempengaruhi kondisi tubuh anak.
Terlebih semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka semakin tinggi pula tuntutan anak untuk lebih proaktif dalam belajar, salah satunya yaitu melalui pembelajaran aktif.
Pembelajaran aktif adalah metode belajar yang secara langsung melibatkan siswa dalam berinteraksi, mencari tahu, menyelesaikan suatu masalah, dan menyimpulkannya.
Dalam metode ini, tak hanya tubuh anak saja yang dituntut untuk lebih aktif, tapi juga otaknya dalam berpikir kritis.
Oleh karena itu, bagaimana caranya Anda bisa membantu anak mempersiapkan kondisi fisiknya? Solusi utamanya adalah dengan memastikan bahwa kebutuhan gizi anak tercukupi setiap harinya. Berikan menu makanan yang bergizi seimbang. Anda juga perlu memandu anak untuk mengatur jadwal hariannya agar anak juga bisa mendapatkan jam istirahat yang cukup.
4. Ajak Anak Berdiskusi
Meskipun anak baru akan masuk ke jenjang pendidikan yang paling rendah, seperti TK atau SD, bukan berarti anak tidak bisa berdiskusi.
Dengan cara ini, Anda bisa membiasakan anak untuk berpikir kritis dan membuat keputusan, bahkan meskipun Anda sebagai orang tua akan membantu mengarahkan anak.
Akan tetapi, hal ini juga akan menjadi kebiasaan sampai anak menginjak usia SMP dan SMA nantinya. Anda dan anak akan terbiasa untuk saling mengkomunikasikan pikiran dengan cara yang tenang, bukannya saling teriak.
Sejak awal, berikan pemahaman kepada anak bahwa sekolah bukanlah hal yang menakutkan. Tanyakan pula seperti apa perasaan atau apa yang anak pikirkan mengenai sekolah.
Ketika anak akan masuk SMP atau SMA, Anda dan buah hati bisa berdiskusi mengenai pilihan sekolah yang diinginkan sesuai dengan kemampuan serta keinginan anak maupun orang tua.
Misalnya, memilih sekolah unggulan dengan aktivitas latihan dasar kepemimpinan siswa yang bisa mendorong anak menjadi seorang pemimpin.
5. Jadikan Belajar dan Soal Latihan Sebagai Kebiasaan
Sebagai orang tua, atur jadwal aktivitas anak agar belajar dan latihan soal tidak menjadi kewajiban yang memberatkan.
Bahkan akan sangat bagus jika Anda sebagai orang tua berperan aktif dalam aktivitas belajar anak di rumah dalam persiapan tes penerimaan siswa baru. Misalnya, Anda ikut mengawasi anak saat mengikuti sesi Google Classroom untuk siswa saat les atau belajar online. Anda juga bisa melakukan review singkat mengenai progress belajar anak lewat kuis singkat.
Dengan cara ini, anak akan belajar lebih banyak untuk menghadapi tugas-tugas di sekolah hingga tes penerimaan murid baru nantinya. Bahkan, Anda bisa membiasakan anak untuk belajar secara mandiri tanpa harus disuruh atau diawasi. Hal ini juga berlaku bahkan jika Anda memasukkan anak untuk mengikuti les atau bimbel.
Apabila anak tidak terbiasa belajar dan menganggapnya sebagai beban, tak peduli sebagus apapun lembaga bimbel yang Anda pilih hasilnya tidak akan maksimal.
6. Hindari Kebiasaan Belajar Cepat
Salah satu perbedaan siswa dan mahasiswa adalah pada penggunaan istilah SKS. Untuk mahasiswa, SKS adalah sistem kredit semester sedangkan bagi siswa sekolahan, SKS merupakan singkatan dari sistem kebut semalam.
Istilah plesetan tersebut mengacu pada cara belajar anak yang mengebut banyak materi hanya dalam semalam.
Sebagai contoh, anak baru belajar semua materi tes penerimaan siswa baru pada malam hari sebelum jadwal tes.
Kebiasaan yang satu ini tentu tidak baik karena anak berisiko melupakan apa yang mereka pelajari dengan cepat.
Akibatnya, hasil tes nantinya jelas tidak akan maksimal dan bahkan anak tidak bisa lolos diterima sekolah yang diinginkan.
Inilah salah satu alasan utama mengapa Anda sebagai orang tua perlu memandu anak sejak dini agar disiplin dan rajin belajar tanpa mendapat perintah atau pengawasan. Dengan begitu, anak akan mencicil
belajar sejak jauh-jauh hari dan bisa mempersiapkan diri dengan lebih maksimal sebelum tes atau ujian, termasuk tes penerimaan murid baru.
Selain itu, sistem belajar SKS juga mengurangi jam tidur anak sehingga anak bisa bangun kesiangan atau tidak fokus mengerjakan soal karena mengantuk.
Sebagai Orang Tua, Sudah Mempersiapkan 6 Hal Diatas?
Itulah beberapa tips yang perlu Anda sebagai orang tua yang perlu Anda lakukan untuk persiapkan menjelang penerimaan siswa baru. Dengan bimbingan dan pendampingan Anda sebagai orang tua, anak bisa mempersiapkan diri dengan lebih optimal sehingga anak bisa menjadi murid baru di sekolah impiannya.
Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut mengenai sekolah yang akan Anda pilih, Anda juga dapat mengakses website sekolah terkait atau menghubunginya melalui nomor telepon yang telah disediakan oleh sekolah.link