
Biasanya saat menempuh masa SMA, ada beberapa siswa yang berada di kelas unggulan. Mungkin Anda salah satunya. Nah, bagi anak kelas unggulan di SMA pasti pernah merasakan, saat banyak siswa lain yang iri karena bisa masuk di jajaran siswa top di sekolah SMA.
Bagaimana tidak, siswa kelas unggulan di SMA mayoritas adalah anak dengan IQ tinggi, nilai rapor tinggi, dan rata-rata peringkat 10 besar di SMP-nya. Tak hanya itu, siswa-siswi ini juga memperoleh keuntungan karena diajar oleh guru top dan pemilihan kepala sekolah. Bahkan, nilai mereka di atas rata-rata.
Terlebih mereka juga diprioritaskan dalam hal apapun. Misalnya saja dibebaskan dari ikut ekstrakurikuler, fasilitasnya yang terbaik lebih oke dari kelas biasanya. Inilah yang sering menimbulkan rasa iri di benak siswa-siswi kelas lain. Padahal, anak kelas unggulan tidak se-menyenangkan dan se-enak itu. Simak cerita sisi lain dari kelas unggulan di bawah ini:
Jam pelajaran yang banyak
Jam pelajaran yang semakin banyak akan semakin membuat stres dan pusing. Begitulah yang dialami anak kelas unggulan saat ada beberapa mata pelajaran yang ditambah. Misalnya pelajaran seperti Biologi, Kimia, Fisika, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Apabila di kelas lain umumnya hanya ada 4 jam pelajaran, di kelas unggulan bisa 6 jam.
Dimusuhi oleh kelas lainnya
Biasanya anak dari kelas lain beranggapan, jika anak kelas unggulan sombong, dan lainnya. Tak jarang dipAndang sebelah mata oleh anak kelas lain karena penilaian-penilaian negatif mereka. Bahkan, banyak yang memilih menjauhi karena merasa tidak selevel dan alasan lainnya.
Menjadi siswa teladan
Siswa kelas unggulan menjadi wajah sekolah dan contoh serta teladan bagi siswa kelas lainnya. Dalam hal ini, siswa kelas unggulan tidak boleh memakai aksesoris, bertingkah aneh, dan lainnya. Sehingga mereka harus mematuhi peraturan sekolah dan berpenampilan rapi serta sopan. Jika tidak siap-siap ditegur dengan embel-embel, “Anda itu anak kelas unggulan, harus menjadi contoh untuk siswa lain.”
Bersaing ketat dengan teman sekelas
Kalau biasanya anak unggulan harus tetap mempertahankan nilai agar bisa berada di kelas unggulan itu sudah biasa. Namun, bersaing dengan teman sekelas sendiri untuk mendapatkan nilai tertinggi itu luar biasa rasanya. Siswa unggul berpotensi ingin mendapatkan nilai yang terbaik, tak heran jika sampai ada yang egois untuk memperoleh nilai tertinggi di kelas, nih.
Nah, itulah suka duka kelas unggulan di SMA yang ternyata beban berat menjadi siswa terbaik. Tidak hanya menjaga nama baik sekolah, tetapi juga harus berperilaku baik dengan siswa lainnya semasa SMA. Masih banyak cerita sisi lain dari kelas unggulan, seperti beban moral dan gengsi, serta jam pulang yang lebih lama dari kelas lainnya. Kalau buat Anda yang jadi siswa unggulan, apa nih keluh kesahnya? Bagi Anda yang ingin mencari sekolah SMA terdekat dari rumah bisa mengunjungi website sekolah.